Laman

Rabu, 14 Desember 2011

Peran SIG & Penginderaan Jauh di Bidang Perikanan

Review jurnal APLIKASI LANSAT DAN SIG UNTUK POTENSI LAHAN DI KABUPATEN BANYUWANGI




Penginderaan jauh tidak pernah lepas dari Sistem Informasi Geografi (SIG). Data-data spasial hasil penginderaan jauh merupakan salah satu data dasar yang dipergunakan dalam analisis SIG. Dalam perkembangannya data-data SIG juga berguna dalam pengolahan data penginderaan jauh (Barus dan Wiradisastra, 2000). SIG sangat baik dalam proses manajemen data, baik itu data atribut maupun data spasialnya. Integrasi antara data spasial dan data atribut dalam suatu sistem terkomputerisasi yang bereferensi geografi merupakan keunggulan dari SIG.
Penginderaan jauh mempunyai kemampuan untuk menghasilkan data spasial yang susunan geometrinya mendekati keadaan sebenarnya dari permukaan bumi dalam jumlah yang banyak dan waktu yang cepat. Keadaan ini membutuhkan suatu sistem pengelolaan dan penanganan data yang tepat dan efisien sehingga informasi spasial dari citra penginderaan jauh yang diperoleh dapat berguna untuk kepentingan yang luas.
Salah satu cara yang dapat digunakan adalah teknologi yang berbasiskan komputer yang dikenal sebagai Sistem Informasi Geografis. Teknologi ini dapat melakukan pekerjaan pengumpulan, penyimpanan, pengolahan dan penyajian data atau informasi yang diperoleh secara langsung maupun tidak langsung dari lapangan. Data yang diperoleh dapat dikatakan aseptable dengan validitas tinggi sehingga sebelum diakuisasi dapat dilakukan analisis ekologi dan teknologi penginderaan jauh terlebih dahulu.
Manfaat dari Sistem Informasi Geografis salah satunya untuk evaluasi potensi lahan yang sesuai dengan budidaya tambak. Penentuan kesesuain lahan tambak biasanya masih menggunakan cara manual, yaitu dengan cara turun langsung ke lokasi yang dianggap memiliki potensi sebagai lahan tambak. Cara seperti ini dinilai tidak efisien karena membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang besar. Dengan adanya jurnal ini dapat memberikan alternative denagn menggunakan data penginderaan jauh ( inderaja ) dan Sistem Informasi Geografis ( SIG ) sehingga diharapkan mampu memperoleh data mengenai lahan yang potensial untuk tambak secara cepat dengan cakupan yang luas.
Pengolahan data inderaja Lansat dan Sistem Informasi Geografi terdiri dari beberapa tahap kegiatan antara lain yaitu,
·         Koreksi Radiometris
Untuk memperkecil kesalahan yang disebabkan oleh faktor awan dan atmosfer
·         Koreksi Geometris
Memperkecil kesalahan jarak antar titik sehingga dapat mendekati bidang datar
·         Analisis Visual
Mempermudah interpretasi objek lainya di darat seperti hutan, perkebunan, permukiman , dan lain lain.
·         Klasifikasi Penutup Lahan
Dilakukan secara digital dengan metode supervised
·         Potensi Lahan Untuk Tambak

Parameter yang digunakan dalam kesesuain untuk potensi tambak  adalah parameter fisik lahan, yaitu
·         Penggunaan Lahan saat ini
Lahan yang masih dapat di budidayakan untuk tambak adalah laan terbuka, rumput dan semak.
·         Topografi / Kemiringan Lahan
Lahan yang dapat dikembangkan untuk tambak yakni di sepanjang pesisir.
·         Jenis Tanah
Tanah alluvial sangat cocok untuk penggunaan tambak
·         Iklim
Curah hujan yang cocok untuk tambak adalah 1000 mm dan 2000 mm. Sedangkan jumlah bulan kering yang baik untuk tambak adalah 2 atau 3 bulan.

Jurnal ini sangat bermanfaat bagi para pembudidaya tambak dan juga bagi mahasiswa perikanan untuk menentukan lokasi yang memiliki potensi untuk tambak. Dengan jurnal ini kita dapat melakukan hasil analisis menggunakan Sistem Informasi Geografis ( SIG ) dan penginderaan jauh ( inderaja ) mengenai lokasi yang memiliki potensi untuk tambak secara cepat dengan cakupan yang luas sehingga tidak perlu menghabiskan banyak waktu dan biaya yang cukup besar untuk meninjau lokasi secara langsung.
Dalam jurnal ini juga terdapat beberapa tahap pengolahan data, seingga dapat meminimalisasi kesalahan pada data. Tidak ketinggalan pula, jurnal ini dilengkapi dengan parameter fisika untuk kesesuaian potensi lahan tambak seperti pengelolaan lahan saat ini, topografi / kemiringan lahan, jenis tanah, dan iklim yang baik untuk lahan tambak.
 Contoh peta penginderaan jauh






Source : Jurnal Penginderaan Jauh dan Pengolahan Dala Citra Digital Vol. 1, No. 1, Juni 2004,  Eti Purwati dkk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar